![]() |
kegiatan strategis pembangunan daerah. Pemkab Mateng. (foto Ys/Hkm) |
KabarDesa. co. id. MATENG SULBAR-Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah terus meneguhkan komitmennya untuk mewujudkan daerah sebagai kawasan agropolitan yang maju dan sejahtera. Komitmen ini kembali ditegaskan oleh Bupati Mamuju Tengah dalam sambutannya saat membuka rangkaian kegiatan strategis pembangunan daerah.
“Dengan tekad, kerja keras, dan konsistensi yang dibarengi doa, kita mampu mewujudkan Mamuju Tengah sebagai daerah agropolitan yang maju dan sejahtera,” ujar Bupati.Rabu 23 Juli
Sebagai bentuk efisiensi dan adaptasi terhadap kendala infrastruktur, khususnya keterbatasan akses jalan di sejumlah wilayah, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah berhasil melakukan penghematan anggaran hingga Rp400 miliar dalam satu tahun terakhir.
Efisiensi tersebut diimbangi dengan peningkatan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan, sebagai upaya jangka panjang menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin secara absolut di Mamuju Tengah tercatat 155,91 ribu jiwa, namun Indeks Kedalaman Kemiskinan menurun dari 1,85 menjadi 1,45 poin per Maret 2025. Penurunan ini menandakan perbaikan dalam distribusi kesejahteraan masyarakat.
Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah angkatan kerja mencapai 778,38 ribu orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 71,40%. Meski demikian, tantangan masih dihadapi pada kualitas tenaga kerja, di mana lebih dari separuh pekerja (56,58%) masih berpendidikan SMP ke bawah.
Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya keterpaduan antara kesejahteraan sosial dan spiritual sebagai fondasi membangun masyarakat yang produktif, harmonis, dan berintegritas.
Prinsip ini menjadi landasan dalam mengembangkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejumlah isu strategis provinsi Sulawesi Barat yang turut memengaruhi dinamika pembangunan daerah antara lain: pertumbuhan ekonomi yang belum inklusif, angka kemiskinan yang masih tinggi, pembangunan wilayah yang belum merata, rendahnya kualitas SDM, kapasitas fiskal yang terbatas, minimnya investasi dan kerja sama antardaerah, tingginya risiko bencana, serta rendahnya kualitas lingkungan hidup.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah berkomitmen memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam seluruh proses pembangunan, termasuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, yang hingga kini masih menjadi salah satu sektor penting namun menghadapi berbagai hambatan struktural.
Pembangunan Inklusif dan Berbasis Data Akurat