Notification

×

Iklan

Iklan

Aktivis Anti-Korupsi di Probolinggo Diserang Brutal, Diduga Terkait Pengawasan Sabung Ayam dan Tambang Ilegal

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:27 WIB |

Sholehudin, Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Probolinggo Raya.(Yu/Kabardesa.co.id)

Kabardesa.co.id, PROBOLINGGO
– Kediaman Sholehudin, Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Probolinggo Raya, menjadi sasaran serangan brutal oleh sejumlah orang pada Kamis (9/10/2025). Aktivis yang dikenal vokal dalam mengawasi kasus korupsi, perjudian sabung ayam, serta kegiatan tambang ilegal ini diduga menjadi target karena perjuangannya melawan praktik melanggar hukum tersebut.

Menurut Sholehudin, serangan itu dipicu oleh ancaman sebelumnya dari E, oknum Ketua Ormas di Probolinggo. "Awalnya, E sudah mengirimkan ancaman melalui WhatsApp terhadap saya, bahkan mengarah ke ancaman pembunuhan," ungkap Sholehudin saat ditemui di kediamannya.


Sholehudin awalnya menganggap ancaman itu tidak serius. Namun, tak lama kemudian, E bersama beberapa rekannya datang dengan penuh amarah. "Dia ngamuk, teriak-teriak meminta celurit sambil berteriak, 'Saya yang mati apa kamu yang mati?'" ceritanya. Akibat insiden tersebut, beberapa perabotan rumah rusak parah, sementara istri dan anak Sholehudin mengalami trauma berat karena kejadian itu terjadi di depan mereka.


Sholehudin pun langsung melaporkan E dan kawan-kawannya ke Polsek Pakuniran. "Yang paling saya sayangkan, E dan kawan-kawannya bisa melakukan hal itu di depan anak dan istri saya. Mereka jadi trauma," keluhnya. Sebelum melapor, Sholehudin juga telah menghubungi Kasat Reskrim Polres Kabupaten Probolinggo melalui telepon untuk menyampaikan kronologi kejadian. "Saya berharap tindakan arogansi ini ditangani secara serius oleh kepolisian, agar tidak terulang lagi pada siapa pun," tambahnya.


Kejadian ini menuai kecaman keras dari berbagai kalangan. Damoanto, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara Probolinggo Raya, mengecam aksi brutal yang dilakukan oknum ketua ormas tersebut. "Kami menduga kekerasan ini bukan spontan, melainkan sudah direncanakan. Bahkan, ada pihak-pihak yang sengaja menggerakkan E untuk melakukan intimidasi, penganiayaan, hingga pengerusakan terhadap Ketua GMPK," tegas Damoanto, yang akrab disapa Damo.


LSM Penjara Probolinggo Raya mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini. "Tangkap para pelaku dan aktor intelektual di baliknya. Jangan biarkan aksi seperti ini terus mengintimidasi pejuang anti-korupsi," pintanya.


Hingga berita ini diturunkan, Kasat Reskrim Polres Probolinggo belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.


(Y)



×
Berita Terbaru Update