Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Polsek Mawasangka Didemo Gegara Sapi, Ini Tanggapan Kapolsek..!!

| Mei 18, 2022 WIB
Aliansi Peternak Sapi (Alpersa) Kecamatan Mawasangka (Foto : WAG)

KABARDESA.CO.ID, BUTON TENGAH SULTRA - Puluhan warga menamakan diri Aliansi Peternak Sapi (Alpersa) Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Polsek Mawasangka. Polsek Mawasangka dianggap lamban mengungkap kasus sindikat pencurian sapi.

Abdul Haris yang merupakan Kordinator Lapangan (korlap) aksi mengatakan, tuntutan massa aksi hari ini lahir karena adanya keresahan masyarakat khususnya warga peternak sapi di wilayah Kecamatan Mawasangka yang sering kehilangan dan telah berlangsung tiga tahun lamannya.

"Belum lama ini tepat pada bulan Ramadan telah terjadi kasus pencurian sapi salah seorang warga dan telah dilaporkan kepihak kepolisian Polsek Mawasangka. Akan tetapi kasus ini satu bulan lamanya belum adanya kejelasan. Sedangkan sudah ada bukti dan kesaksian korbannya," kata Abdul Haris yang akrab disapa Cecep dalam orasinya, Rabu (18/5/2022).

Cecep menyampaikan jika kasus ini belum mampu diungkap dan ditindak lanjuti laporan warga, maka Alpersa Mawasangka akan melakukan tindakan penyegelan kantor Polsek Mawasangka.

"Jika pihak kepolisian belum juga menemukan titik terang mengungkap pelaku pencurian sapi  dalam kurung waktu 2 x 24 jam belum tuntas, maka jangan salahkan kami jika kantor Polsek Mawasangka akan kami lakukan penyegelan," tegas Cecep.

Iptu Rahmat, dihadapan masyarakat mengatakan jika tidak benar dirinya tidak memproses aduan warga. Dirinya mengaku, jika laporan yang diterima selama ia menjabat baru satu laporan saja.

“Saya perlu tekankan bahwa saya menjabat Kapolsek Mawasangka baru jelang 3 bulan dan aduan kehilangan sapi baru satu,”  tuturnya.

Kemudian Ia menyebutkan kalau saat ini aduan kehilangan sapi oleh warga telah menjadi atensi dan saat ini sementara dalam proses. Penanganan perkara telah lakukan sesuai prosedur. Saat ini tahapan sudah proses penyidikan.

“Kami sudah menerbitkan surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan bagi korban yang melapor, kami sudah mengamankan terduga pelaku, untuk Pengembangan ketersangka lainya sudah kami sudah laksanakan” Ucap mantan Kapolsek Sangia Wambulu ini.

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka pencurian hewan ternak yang cukup meresahkan. Jadi masyarakat diminta untuk tetap bersabar dan menunggu proses yang berjalan.

“Bukan melarang demonstrasi atau aksi, sebenarnya kalau tidak ada demo hari ini, kami akan ke Baubau untuk melakukan gelar perkara terkait penetapan tersangka,” Tambahnya.

Rachmat yang juga pernah menjabat Kapolsek Mawasangka sebelum pak Rusli ini mengungkapkan, kasus ini harus prosedural jangan sampai ada pihak yang keberatan. Polsek harus bisa mempertanggungjawabkan hasil pengembangan kasus.

"Sejak awal sebenarnya kami sudah membangun komunikasi intens, untuk pengungkapan tindak pidana yang terjadi. Semestinya jangan ada yang merasa dirugikan dan memanfaatkan situasi" Urainya.

"Jika masyarakat merasa ada kesalahan yang dilakukan kepolisian dalam kasus ini, kami siap bertanggungjawab bisa juga laporkan di Propam, kami dalam berbuat lebih berhati hati." Ucapnya.

Polsek Mawasangka akan tetap akan mengembangkan kasus ini, termasuk mengungkap aktor atau sindikat pencurian sapi. Polsek Mawasangka sangat terbuka dan membutuhkan dukungan dan kerjasama dari para peternak.

"Perkara ini bukan perkara mudah. Ini kepentingan semua pihak, maka mari sama sama kita selesaikan perkara ini, paling tidak progres jelas dan pelaku dapat terungkap" Tutupnya. (Muhammad Shabuur)
×
Berita Terbaru Update