Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

 


Anggota PGRI Bone Nyumbang 100 Ribu Untuk Porseni Di Soppeng Gegara Saldo Kabupaten Nihil

| Agustus 05, 2023 WIB

 

Pembukaan Porseni Tingkat Provinsi Sulsel beberapa waktu yang lalu

BONE,KABARDESA.co.id,- Anggota PGRI Kabupaten Bone terpaksa Menyumbang 100 ribu per orang untuk acara Porseni tingkat Provinsi  yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng pada tanggal 24 sampai 28 Juli kemarin.


Salah satu pengurus PGRI Kecamatan mengatakan bahwa anggota PGRI menyumbang 100 ribu per orang karena saldo PGRI Kabupaten kosong.


" Untuk acara di Soppeng,anggota PGRI nyumbang 100 ribu, dimana 50 ribu tinggal di ranting dan 50 ribu disetor ke Kabupaten karena katanya saldonya Kabupaten nihil" ujar salah satu pengurus yang dirahasiakan identitasnya.


Sementara itu, bendahara PGRI Kabupaten, Mahmud yang dikonfirmasi terkait hal tersebut, mengatakan kalau dirinya hanya mengurus pembayaran baju dan enggan ditanya lagi.


"Tabe' apa yg kita mau tanyakan sama andi supriadi semua karena dia yg mengurus dia yang tau semua saya harga baju saja seperti yg sudah saya sampaikanki,"


"Yang jelas yg saya bayar harga baju porseni, kalau ada soal yg lain kita tanyakan, tanya andi supriadi, tabe jangan tanya lagi saya" tulisnya melalui media whatsapp.( Sabtu, 05/08/2023).


Sebelumnya, Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) Kabupaten Bone, menghadirkan 4.800 peserta dengan baju seragam lengkap pada pembukaan Porseni ke VI PGRI tingkat Sulawesi Selatan yang diselenggarakan di Kabupaten Soppeng (24/7/23).


Salah satu peserta pembukaan yang dikonfirmasi terkait seragam yang dipakainya, dirinya membeli dari PGRI Kecamatan seharga Rp.400.000.


" Empat ratus ribu saya belikan,kami beli sama PGRI kecamatan, ada topi,baju,jaket dan training"Ujar Salah seorang peserta yang kami rahasiakan identitasnya.


Salah satu pengurus PGRI  Kecamatan yang kami rahasiakan identitasnya,  mengatakan terkait pembelian baju tersebut,mengatakan bahwa dari Kabupaten semua yang urus terkait jual beli baju dan menganggap harga bajunya lumayan mahal.


" Kami dikecamatan cuman mendata yang mau beli, Kabupaten semua yang urus,kami bayar melalui transfer, kayaknya bendahara Kabupaten Pak Mahmud yang urus itu, meski agak mahal tapi haruski beli" ujarnya.

×
Berita Terbaru Update