Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Petani Tembakau di Pekon Giri Tunggal Keluhkan Turunnya Omzet Penjualan

| Juli 21, 2022 WIB

Tasimin Petani Tembakau. (Iwan/Kabardesa.co.id)

PRINGSEWU/KABARDESA.CO.ID 
 - Persaingan harga tembakau di pasaran membuat sejumlah petani dan pengepul tembakau di kabupaten Pringsewu mengaku mengalami penurunan omzet, Rabu (20/7/22).

Hal itu disebabkan dengan bersaingan harga tembakau asal pulau Jawa, yang didapati harganya jauh lebih murah.

Alhasil, kebanyakan para pembeli kini lebih memilih tembakau asal pulau Jawa, ketimbang mereka harus membeli, tembakau asal lokal yang harganya jauh lebih mahal.

Untuk tembakau lokal, saat ini mencapai harga Rp.80 ribu per utar. Sedangkan tembakau asal pulau Jawa sendiri, dapat dibeli dengan harga yang jauh lebih terjangkau, yaitu dibawah harga Rp. 50 ribu.

Dampak persaingan harga dirasakan juga oleh puluhan petani dan pengepul tembakau di Pekon Giri Tunggal kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu.

Mereka mengaku, sejak membludaknya tembakau asal pulau Jawa dipasaran, membuat tembakau asal lokal yang mereka miliki mengalami kesulitan penjualan.

Salah satu keluhan disampaikan Tasimin petani asal Pasir Putih Giri Tunggal.

Selain sulitnya untuk memperoleh sewa lahan, dirinya mengaku saat ini harus dihadapkan dengan harga tembaga asal pulau Jawa yang jauh lebih berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah oleh pembeli.

Selain itu, sulitnya inspector untuk menyertai modal, membuat dirinya beserta petani lainnya sejauh ini tetap memilih untuk menjual tembakau dengan cara diecer di pasar.

" Harga tembakau asal pulau Jawa membuat tembakau asal lokal kini sulit terjual, karena harga tembakau Jawa lebih murah. Untuk itu, dalam hal ini kami meminta agar pemerintah bisa mencarikan solusinya, " Ujar Tasimin. (IWAN)

×
Berita Terbaru Update