
Proyek peningkatan Jalan Soekarno Hatta – Panglima Sudirman, Kota Probolinggo.(Yuli/Kabardesa.co.id)
PROBOLINGGO, Kabardesa.co.id- Proyek peningkatan Jalan Soekarno Hatta – Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, yang dibiayai melalui dana reward dari Kementerian PUPR senilai Rp40 miliar, kini mendapat perhatian serius dari DPRD setempat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Saiful Iman, menjadi sorotan karena secara aktif turun langsung ke lapangan untuk menelusuri dugaan penggunaan material infrastruktur yang tidak layak, yakni box culvert reject.
Inspeksi pribadi yang dilakukan Saiful pada Senin (3/11/2025) mengungkap adanya sejumlah box culvert di lokasi proyek yang terlihat rusak. Beberapa di antaranya ditemukan dalam kondisi retak, pecah, hingga memiliki bekas tambalan.
“Kemarin saya cek sendiri di lapangan, rata-rata box culvert itu ada yang pecah dan retak. Saya menduga itu material reject,” ujar Saiful, mempertanyakan standar mutu yang diterapkan oleh pihak kontraktor.
Lebih ironis lagi, meskipun pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek telah berjanji akan menarik dan mengganti material bermasalah tersebut, Saiful mendapati box culvert cacat itu tetap terpasang saat ia melakukan pengecekan ulang.
“Waktu saya cek di depan SPBU Ketapang, box culvert yang saya nilai reject justru masih dipasang,” tegasnya.
Saiful menilai penggunaan material di bawah standar bukan hanya soal kualitas pekerjaan, tetapi juga menyangkut keselamatan publik serta potensi kerugian keuangan daerah.
Ia khawatir, box culvert yang tidak memenuhi standar tidak akan mampu menahan beban kendaraan berat, sehingga berisiko menyebabkan jalan ambles dan membahayakan pengguna jalan.
“Kalau material reject ini tetap dipakai hingga proyek selesai (target rampung 31 Desember 2025), maka biaya pemeliharaan dan perbaikan nantinya akan dibebankan ke APBD Kota Probolinggo. Jangan sampai proyek ini hanya jadi hadiah, tapi hasilnya asal-asalan,” tegasnya lagi.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Saiful mengaku selalu mendokumentasikan setiap temuan di lapangan sebagai bukti konkret.
“Saya ini memang hobi keliling. Jadi kalau ada hal-hal yang tidak sesuai, saya langsung foto dan video supaya jelas buktinya,” pungkasnya.
Selain itu, Saiful juga mendesak Pemerintah Kota Probolinggo untuk memperketat pengawasan terhadap proyek tersebut. Ia meminta agar dilakukan audit menyeluruh terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB), guna memastikan tidak ada praktik curang dalam pengadaan material maupun pelaksanaan pekerjaan.
(Yul)