 |
| Ilustrasi |
BONE,KABARDESA.co.id,- Beberapa siswa SMAN 3 Bone dimintai keterangan yang didampingi orang tua oleh pihak Polres terkait dugaan praktek jual beli LKS selama ini dengan modus mengarahkan siswa membeli di salah satu tempat yang telah ditentukan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh kabardesa.co.id, pihak guru SMAN 3 Bone juga akan dimintai juga keterangan terkait hal tersebut, dimana diduga pihak guru yang mengarahkan siswa untuk membeli LKS disalah satu tempat yang telah ditentukan.
" Guru di SMA 3 juga akan diperiksa terkait dugaan jual beli LKS" ujar salah satu sumber yang dirahasiakan identitasnya.
Sebelumnya, Praktek jual beli Lembar Kerja Siswa ( LKS ) diduga terjadi di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) Negeri 3 Bone selama bertahun tahun.
Adapun modus yang diduga dilakukan pihak sekolah dalam melancarkan aksi penjualan LKS ke siswa yakni pihak guru mengarahkan ke siswa untuk membeli buku pedoman di salah satu rumah yang ada di salah satu BTN di kota Watampone.
" Disuruhki beli LKS di BTN Amanda karena semua tugas ada di LKS tersebut, kalau tidak beli LKS maka haruski mencatat isi dari LKS tersebut" ujar salah satu siswa yang dirahasiakan namanya.
Harga LKS di tempat yang telah ditentukan oleh pihak guru tersebut juga jauh lebih mahal dari harga dipasaran sehingga diduga kuat adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak penjual LKS untuk mendapatkan keuntungan.
LKS untuk siswa kelas X dibanderol dengan harga 12 ribu per LKS sedangkan harga di pasaran dengan merk dan penerbit yang sama hanya dibanderol dengan harga 6 - 8 ribu rupiah.
.JPG)
