Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

 


Target 70 Juta Pekerja, BPJamsostek Sosialisasi KKBC Hingga ke Pelosok Desa

| Juli 06, 2023 WIB

 

Kepala Kantor Wilayah Sulawesi Maluku BPJS Ketenagakerjaan, Mintje Wattu (tengah) bersama Sekda Bone Bolango, Ishak Ntoma (kiri) dalam Talkshow Kerja Keras Bebas Cemas (foto:Noka)


Kabardesa.co.id, BONE BOLANGO GORONTALO -  BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menargetkan di tahun 2026 mampu melindungi 70 juta pekerja. Untuk mencapai target itu, BPJS Ketenagakerjaan memerlukan sebuah lompatan besar untuk mendorong angka peserta aktif yang saat ini jumlahnya mencapai 36 juta pekerja.


Dengan targetnya yang cukup besar tersebut, BPJS Ketenagakerjaan kembali menghadirkan sebuah gebrakan lewat sosialisasi masif di seluruh desa yang tersebar di penjuru tanah air dengan tetap mengusung kampanye "Kerja Keras Bebas Cemas".


"Cara ini dinilai tepat karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," ungkap Kepala Kantor Wilayah Sulawesi Maluku BPJS Ketenagakerjaan, Mintje Wattu
yang didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo Arif Budiman, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma serta Camat Kabila Bone Dahlan Tomelo dan Kapolsek Kabila Bone IPDA Ferron Baiku, saat Launching Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) Masuk Desa yang digelar di Lapangan Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, Kamis (6/7/2023).


Warga Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango sedang menyimak penjelasan tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan (foto:Noka)


Launching kampanye KKBC ini secara simbolis dengan memukul alat musik tradisional Gorontalo "Polopalo". Secara bersamaan, kegiatan ini juga dilakukan serentak di 11 wilayah lainnya di seluruh Indonesia.


Mintje Wattu menuturkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan saat ini tengah fokus menggarap sektor BPU di mana sebagian besar berada di ekosistem desa.


"Dengan Iuran mulai dari Rp36.800 per bulan, para pekerja BPU akan mendapatkan perlindungan 3 program yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT)," tuturnya.


Launching KKBC secara simbolis dengan memukul alat kesenian tradisional Gorontalo "Polopalo" (foto:Noka) 


Masih kata Mintje, bahwa jika dibanding dengan iurannya, manfaat yang didapatkan jauh lebih besar, yaitu perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat total tetap, serta layanan homecare.


"Sedangkan jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta serta beasiswa pendidikan untuk dua orang anak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, maksimal Rp174 juta," jelasnya.


Untuk program JHT bersifat tabungan, lanjut Mintje, dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan hari tua yang sejahtera. Sehingga meski sudah tidak bekerja, mereka dapat tetap hidup dengan layak. Hal ini secara tidak langsung turut menekan pertumbuhan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia.


Kakanwil Sulama BPJS Ketenagakerjaan, Mintje Wattu bersama Sekda Bone Bolango Ishak Ntoma sedang memberikan penjelasan manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada salah seorang nelayan di Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango (foto:Noka)


Tak hanya manfaat yang lengkap, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan beragam pilihan kanal pendaftaran dan pembayaran iuran yang mudah dijangkau oleh para pekerja di desa di antaranya melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Kantor Cabang, Agen Perisai dan Perbankan, Kantor Pos, Pegadaian, dan lain sebagainya.


"Semakin banyak masyarakat desa yang teredukasi akan semakin banyak juga yang mendaftar menjadi peserta, sehingga universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan bisa segera terwujud," pungkasnya. (Noka)

×
Berita Terbaru Update