Belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Polsek Panarukan dan Tim identifikasi Polres Situbondo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Penemuan korban berawal dari kecurigaan para tetangga korban yang mencium bau menyengat dari dalam toko, selanjutnya saksi tersebut melapor ke saudara Tantoro dan Rudi yang merupakan ketua Komunitas Tionghoa Panarukan, selanjutnya beliau melaporkan ke kami, " kata Kapolsek Panarukan AKP Effendy Nawawi, S.H.
Usai mendapat laporan masyarakat, Kapolsek Panarukan, bersama Danramil Panarukan, puskesmas panarukan, petugas Inafis Polres Situbondo, Kepala Desa Kilensari dan keluarga yang dari datang Banyuwangi langsung mengevakuasi korban
"Setelah keluarga korban yang dari Banyuwangi datang, kami bersama- sama masuk kedalam. toko dengan cara merusak pintu dan langsung mengevakuasi korban ke Rumah sakit, " terang Effendy.
Effendy menambahkan, Berdasarkan keterangan saudara korban, diduga korban CW (69) meninggal dunia akibat sakit.
"Korban diduga meninggal katena sakit katena menurut informasi keluarga, bahwa korban menderita Hipertensi dan tekanan darahnya tidak pernah turun dan sering kambuh, namun untuk memastikannya, akan dilakukan autopsi terhadap jasad korban dan meminta keterangan saksi - saksi, " tambah Effendy.
Seorang saksi berinisial S kepada awak media mengaku, dua hari setelah Idul Fitri dirinya sempat membeli Teh botol namun sejak itu toko korban tidak pernah terbuka.
"Sudah sekitar 5 hari yang lalu lampu toko korban tidak dihidupkan dan tidak terlihat ada aktivitas, saya pikir lagi pergi mengunjungi saudaranya yang lain, " tutur saksi lainnya.