Situbondo, Kabardesa.co.id - Pemkab Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelontorkan anggaran hingga Rp1.672.500.000 dari dana APBD untuk merealisasikan program insentif bagi Ketua RT. Total ada 3.354 Ketua RT di Kota Santri Pancasila yang menerima insentif senilai Rp500 ribu per-tahun.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi menjelaskan, bantuan tersebut sebagai bentuk dorongan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah tersebut bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Walaupun tidak banyak, tetapi saya optimistis dana ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Apalagi sekarang masuk bulan Ramadan,” ucap Bupati yang akrab di sapa Bung Karna.
Bung Karna juga mengatakan, insentif Ketua RT tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap RT. Sebab mereka sudah yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat tingkat bawah sebagai mitra pemerintahan desa.
"Karena tugas ketua RT ini cukup berat, khususnya dalam melayani masyarakat seperti mengurus masalah administrasi kependudukan ataupun surat pengantar RT lainnya, sehingga wajar apabila Pemkab memberikan insentif sebagai bentuk kepedulian, dan motivitas untuk bisa bekerja lebih baik," papar Bupati.
Koordinator ketua RT se-Kabupaten Situbondo Amirul Mustafa didepan ratusan ketua RT di Kecamatan Panarukan, mengupas sejarah terbentuknya Rukun Tetangga (RT) di Indonesia.
"Kerukunan tetangga pertamakali diperkenalkan oleh pemerintah Jepang dengan sistem Tonarigumi dan diterapkan di Indonesia pada tahun 1944 oleh tentara Jepang. Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II dan Indonesia merdeka, Tonarigumi diubah namanya menjadi Rukun Tetangga (RT) serta statusnya diubah menjadi pembagian administratif terkecil di Indonesia," beber Amir.
Dalam kesempatan tersebut, Amir sempat menyebut para ketua RT merupakan pejuang bagi masyarakatnya, karena peran ketua RT menjadi titik tumpu terlaksananya program pemerintah daerah di Desa.
"Jangan sepelekan tugas RT, karena dari orang, sehat mengurus administrasi, orang melahirkan, orang sakit bahkan orang meninggal, semua dikerjakan oleh ketua RT, terkadang rumahnya digedor tengah malam oleh warga yang membutuhkan bantuan," Ucap Amir.
Dalam kesempatan tersebut, Amir menyebut, para ketua RT merupakan pejuang bagi masyarakatnya, karena peran ketua RT menjadi titik tumpu terlaksananya program pemerintah daerah di desa.
"Jangan sepelekan tugas RT, karena dari orang, sehat membutuhkan administrasi, orang melahirkan, orang sakit bahkan orang meninggal, semua berawal dari rumah RT yang digedor - gedor oleh warga yang membutuhkan bantuan, " tambahnya.
Amir juga mengajak para ketua RT sebagai ujung tombak di masyarakat untuk berjuang dengan ikhlas, membantu pemerintah Kabupaten Situbondo dibawah kepemimpinan Bung Karna, karena dari keikhlasan tersebut hasilnya akan kembali kepada diri sendiri, keluarga, ataupun anak cucu.
"Jangan melihat dari nominal yang anda terima, tapi lihatlah dari niat tulus Bupati Situbondo yang telah memperhatikan seluruh RT, sejak RT dibentuk dijaman penjajahan baru diera pemerintahan Bung Karna dan di Kabupaten Situbondo ada insentif RT, untuk itu ayo kita bantu pemerintah semaksimal mungkin," ucap Amir yang di sambut dengan teriakan ratusan ketua RT "terima kasih Bung Karna".
Perlu diketahui, sebanyak 3.345 Ketua RT yang menerima dana insentif tersebut tersebar di 17 Kecamatan. Di antaranya Kecamatan Banyuputih 176 orang, Jangkar 167 orang, Asembagus 198 orang, Arjasa 224 orang, Kapongan 253 orang, Mangaran 171 orang, Mlandingan 125 orang, Bungatan 140 orang, Kendit 192 orang, Panarukan 248 orang.
Kemudian, di Kecamatan Situbondo 242 orang, Panji 278 orang, Banyuglugur 105 orang, Jatibanteng 193 orang, Besuki 302 orang, Sumbermalang 162 orang, dan Suboh 169 orang.
.JPG)
