Notification

×

Iklan

Iklan

Seluruh Kota Probolinggo Terdampak: Pipa PDAM Bocor, Layanan Air Lumpuh

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:06 WIB |

Air Tidak Mengalir, Proyek Soehat–Pangsud Dinilai Sebabkan Kerusakan Pipa PDAM.(Yul/Kabardesa.co.id)


PROBOLINGGO,Kabardesa.co.id
 – Warga Kota Probolinggo kembali dibuat resah. Aliran air Perumda Air Minum (PDAM) Bayuangga terhenti total dalam beberapa hari terakhir, yang diduga kuat disebabkan oleh kerusakan jaringan pipa distribusi akibat pekerjaan proyek infrastruktur di sejumlah titik.


Gangguan pasokan air ini praktis melumpuhkan kebutuhan dasar harian warga, mulai dari memasak, mandi, hingga mencuci. Banyak warga terpaksa membeli air galon atau mencari sumber air alternatif.


"Kami tidak diberi pemberitahuan apa pun. Tahu-tahu air mati. Ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari," keluh Gianto, salah satu warga terdampak, mengungkapkan kekecewaannya.


PERUMDA Air Minum Bayuangga Kota Probolinggo merespons keluhan ini dengan mengeluarkan pengumuman resmi mengenai penanganan kebocoran pipa dan peningkatan layanan distribusi air.


INFORMASI PERBAIKAN DAN PENINGKATAN LAYANAN

- Tanggal: Selasa, 9 Desember 2025

-Waktu: 09.00 WIB – selesai

-Lokasi Kebocoran: Jalan Soekarno-Hatta

-Wilayah Terdampak: Seluruh wilayah Kota Probolinggo


PDAM menjelaskan bahwa terjadi kebocoran pipa berdiameter 3 inci di Jl. Soekarno-Hatta. Meskipun proses perbaikan sedang dikebut, gangguan ini menyebabkan penurunan pasokan air yang signifikan di seluruh wilayah pelayanan.


PDAM menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dan berjanji melakukan percepatan penanganan agar aliran air segera normal.


Menanggapi keresahan warga, anggota DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi Gerindra, Heri Poniman, angkat bicara. Ia secara tegas menyoroti kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh kontraktor proyek yang bekerja di jalur pipa.


"Sepanjang Jalan Soekarno-Hatta itu merupakan jalur pipanisasi PDAM yang sudah bertahun-tahun. Maka kontraktor wajib berkoordinasi dengan PDAM sebelum melakukan penggalian," tegas Heri.


Menurut Heri, kegagalan koordinasi ini menjadi pemicu utama kerusakan jaringan, yang pada akhirnya merugikan masyarakat karena terganggunya distribusi air bersih.


Masyarakat berharap agar pihak kontraktor proyek, Pemerintah Daerah, dan PDAM dapat meningkatkan komunikasi serta kehati-hatian dalam setiap pengerjaan infrastruktur. Warga juga mendesak PDAM untuk memberikan informasi yang jelas dan berkelanjutan mengenai perkembangan perbaikan serta estimasi waktu normalisasi aliran air.


(Yu)




×
Berita Terbaru Update