Notification

×

Iklan

Iklan

Sekda Sulbar Launching Pos Penimbangan “Maju Sejahtera”: Dorong Akselerasi Penanganan Stunting

Jumat, 14 November 2025 | 15:51 WIB |

Sekda Sulbar Launching Pos Penimbangan “Maju Sejahtera”: Dorong Akselerasi Penanganan Stunting Lewat Pelayanan Posyandu di Lingkup Pemprov (foto frd/Hkm) 

KabarDesa. co. id. SULBAR- Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana, resmi melaunching Pos Penimbangan Maju Sejahtera yang berlokasi di Pendopo Rumah Aspirasi, Kompleks Perkantoran Kantor Gubernur Sulbar, Jumat, 14 November 2025. 


Pos pelayanan ini menjadi langkah inovatif untuk meningkatkan akses layanan tumbuh kembang anak bagi ASN dan non-ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Sulbar.


Sekprov Junda Maulana memberikan apresiasi terhadap inisiatif Dinas Kesehatan Sulbar yang membuka pos penimbangan khusus ini sebagai tindak lanjut dari masukan Pemerintah Kabupaten Mamuju terkait rendahnya tingkat kunjungan anak ke posyandu.


“Ini langkah yang sangat baik. Kami mengapresiasi jajaran Dinas Kesehatan yang membuka pos pelayanan ini sebagai respons atas kebutuhan ASN yang sering terkendala kesibukan sehingga lupa membawa anaknya ke posyandu,” ujar Junda.


Junda Maulana menekankan pentingnya keberadaan pos penimbangan di lingkungan kerja Pemprov sebagai upaya menekan angka stunting Sulbar yang masih berada di atas standar nasional.


Menurut data BPGRM, capaian stunting Sulbar berada pada angka 26 persen, sementara Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat 35 persen. 


Tingkat kunjungan posyandu pun masih bervariasi antara 60–90 persen, dengan rata-rata 74 persen—angka yang belum ideal untuk deteksi dini tumbuh kembang anak.


“Permasalahan stunting di Sulbar cukup tinggi. Gerakannya harus dimulai dari posyandu. 


Jika kunjungan masih di bawah standar, sangat mungkin mereka yang tidak datang adalah masyarakat yang berisiko,” jelasnya.


Dalam peninjauannya ke meja layanan, Sekda mengapresiasi adanya meja edukasi yang memberikan informasi langsung kepada orang tua mengenai status gizi dan risiko pertumbuhan anak.


“Posyandu tidak boleh menjadi kegiatan formalitas. Orang tua harus tahu status anaknya. 


Tadi bagus, ada edukasi yang menjelaskan bahwa anak berisiko, berat badannya hampir di bawah normal, dan apa yang harus dilakukan,” tegas Junda.


Ia berharap model pelayanan seperti ini direplikasi ke kantor-kantor pemerintah, termasuk di instansi vertikal maupun kabupaten. 


Sekda juga mendorong pengembangan layanan holistik integratif, yakni menggabungkan posyandu dengan layanan PAUD.


“Banyak anak ASN di bawah usia lima tahun. Jika posyandu kita integrasikan dengan PAUD, orang tua bekerja dengan nyaman dan anak mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan secara bersamaan. Ini akan sangat membantu,” jelasnya. 


Sementera itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa pos penimbangan ini diperuntukkan khusus anak-anak ASN Pemprov yang selama ini kurang rutin menghadiri posyandu umum.


“Sebagian besar anak ASN tidak sempat berkunjung ke posyandu karena kesibukan. Kami membantu Pemkab Mamuju karena wilayah Pemprov berada di Mamuju. Inisiatif ini pun disambut baik oleh Pak Gubernur,” ungkapnya.


Ia menjelaskan bahwa pos penimbangan akan dibuka sebulan sekali, sesuai jadwal posyandu, namun juga tersedia layanan setiap Jumat bagi pegawai Pemprov yang berhalangan hadir pada hari pelaksanaan. 

×
Berita Terbaru Update