Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Sulbar dan Ketua Percasi Gelar Eksebisi Catur Jelang Launching Maskot Kejurnas 2025

Kamis, 09 Oktober 2025 | 06:10 WIB |




Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, bersama Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulbar, H. Jayadi, menggelar pertandingan eksebisi catur  (foto fr/Hk) 


KabarDesa.co.id.SULBAR--Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, bersama Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulbar, H. Jayadi, menggelar pertandingan eksebisi catur di kediaman Gubernur di Jalan Husni Thamrin, Simpang Lima Mamuju, Senin (8/10/2025).


Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian persiapan launching maskot Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2025 yang akan digelar di Sulawesi Barat.


Ketua Pengprov Percasi Sulbar, H. Jayadi, menyampaikan bahwa panitia tengah mematangkan persiapan launching maskot Kejurnas yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober 2025.


 “Panitia telah melapor kepada Gubernur Sulbar, dan alhamdulillah beliau menyambut baik serta memberikan dukungan penuh,” ujar Jayadi.


Ia menambahkan, Kejurnas Catur 2025 akan digelar pada November mendatang di Mamuju. Menurutnya, peluncuran maskot menjadi simbol semangat dan perjuangan sekaligus momentum untuk menggerakkan partisipasi seluruh pihak agar perhelatan nasional tersebut berjalan sukses.


“Dukungan semua pihak sangat kami harapkan demi kesuksesan Kejurnas dan Rakernas yang akan dipusatkan di Mamuju, Sulawesi Barat,” tambahnya.


Sementara itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kejurnas Catur 2025. 


Ia menilai kegiatan tersebut merupakan ajang strategis untuk memperkenalkan potensi daerah, termasuk sektor kuliner dan pariwisata Sulawesi Barat.


 “Pemerintah akan mendukung penuh agar para atlet dan tamu yang datang mendapat pelayanan terbaik. Ini juga kesempatan untuk memajukan dan memperkenalkan Sulbar,” ujar Suhardi Duka, yang akrab disapa SDK.


Dalam kesempatan itu, SDK juga menyoroti rencana penggunaan burung endemik Maleo sebagai maskot Kejurnas. Ia menilai, burung Maleo merupakan simbol kearifan lokal dan kekayaan hayati Sulawesi Barat yang patut dilestarikan.


 “Saya berharap burung Maleo dijadikan simbol kebanggaan dan kekayaan nusantara. Dulu burung ini sering diburu, tapi sekarang harus kita jaga agar tetap berkembang biak,” tandasnya.



×
Berita Terbaru Update