![]() |
Kantor Dinas Kesehatan Mateng. (foto ist/Hkm) |
KabarDesa. co. id. MAMUJU TENGAH-Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulawesi Barat, mencatat sebanyak 110 kasus Tuberkulosis (TBC) sejak awal Januari hingga Mei 2025.
Data tersebut disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Mateng, Muhammad Iqbal, saat ditemui di kantornya di Kompleks Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak, Kamis . 12 Juni
Menurut Iqbal, jumlah kasus tersebut berpotensi terus bertambah seiring dengan masifnya kegiatan skrining (pemeriksaan) TBC yang dilakukan oleh Dinkes di tengah masyarakat.
“Semakin banyak dilakukan pemeriksaan, maka potensi kasus positif yang terdeteksi juga akan meningkat. Ini bukan hal negatif, justru menunjukkan kerja aktif petugas dalam menemukan dan menangani kasus sejak dini,” jelasnya.
Hingga pertengahan Juni 2025, Dinkes Mateng telah melakukan skrining terhadap sekitar seribu warga, dengan hasil 110 orang dinyatakan positif TBC.
Iqbal menjelaskan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat masih menjadi faktor utama meningkatnya potensi penularan penyakit ini.
“TBC adalah penyakit menular yang bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Karena itu kami terus mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan diri, terutama bila mengalami batuk selama dua minggu berturut-turut,” tegasnya.
Dari data Dinkes Mateng, tiga orang di antaranya telah meninggal dunia akibat komplikasi penyakit tersebut. Kasus TBC ditemukan tersebar di lima kecamatan, yakni Topoyo, Tobadak, Karossa, Budong-Budong, dan Pangale.
Iqbal menambahkan, pihaknya akan terus memperluas jangkauan pemeriksaan dan memperkuat kerja sama lintas sektor untuk menekan angka penularan TBC di Mamuju Tengah.