KABARDESA.CO.ID, MAKASSAR – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan (Sulsel) Juru Sembelih Halal (JULEHA), Wahyu Suhadji, mengharap terjalinya koordinasi yang baik antara pemerintah dan juru sembelih hewan. Hal ini disampaikan Wahyu saat menyambawakan materi pada uji kompensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan di salah satu Hotel di Kota Makassar (26/7/2022).
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Penyelenggara Produk Halal Indonesia (LSP-PPHI) tersebut bahkan meminta kepada wartawan untuk membantu mensosialisasikan pentingya sertifikasi bagi juru sembelih hewan di kota Makassar termasuk daerah lainya di Indonesia.
“Tentang seluk-beluk perbaikan penyembelihan hewan secara halal” Ungkapnya.
Juleha adalah ujung tombak dari semua produk halal, jadi yang disembelih melalui JULEHA ini meliputi hewan unggas dan ruminansiah seperti kambing, domba, sapi, unta dan lain-lain.
“Kami sebagai DPW ke-13 dari 20 DPW yang terbentuk di Indonesia. Di Indonesia saat ini sudah terbentuk hampir 50 DPD (Pengurus di tingkat kabupaten/kota)” Katanya.
Saat ini di Indonesia ada sekitar 514 Rumah Penyembelihan Hewan (RPH). Dari 514 RPH tadi, itu belum cukup 10 perden yang memenuhi persyaratan teknis maupun syariah.
“Penyembelihan hewan ini kami mengadopsi Fatwa MUI No. 12 tahun 2009, yang intinya mewajibkan penyembelihan hewan secara syariat Islam, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh MUI” Ucapnya.
“Keprihatinan kami dari DPW Juleha, untuk mendorong pemerintah melakukan perbaikan RPH. Karena pada dasarnya RPH yang syariah itu sudah menjadi mandatori Undang-Undang” Tutupnya. (Muhammad Shabuur/ kabardesa).
.JPG)
