Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Tanggap Bencana, Mahasiswa Peserta KKN Tematik UHO Pasang Rambu-Rambu Kebencanaan

| September 13, 2021 WIB

 


KABARDESA.CO.ID, KENDARI - Sebanyak 15 Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo membuat program kerja  dengan memasang rambu-rambu kebencanaan di Desa Amolengu Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan.

Kegiatan pembuatan dan pemasangan rambu-rambu kebencanaan ini berlangsung sejak Tanggal 25 Agustus sampai 6 September 2021. Pelaksanaan program tersebut juga turut dibantu okeh relawan bencana desa dengan menerapkan protokol kesehatan.

15 mahasiswa peserta KKN Tematik tersebut yang berasal dari 3 prodi lingkup UHO, terdiri dari Prodi Ilmu Kelautan yakni Ahmad Rifai, Nurfadilah, Nuraviat, Putri Trimahema, Dusriadin, Darlina, Sitti Marheni, Mustika, A.M Reza Saputra, Sardino, Rio Lardiansyah,  Prodi Oseanografi  yakni Muh. Ikrar, Rahel Eni Lastri Malau, La Ode Dirlan Kanahi serta Nurul Hasnia dari Prodi Pendidikan Fisika.

Serta 6 Dosen Pembimbing yakni La Ode Muh. Yasir Haya (Koordinator Tim DPL), Asnani, Wa Nurgayah, Ratna Dyah Palupi, Amadhan Takwir, dan Arwan Arief Rahman.

Ketua Tim DPL, Yasir Haya mengatakan, pelaksanaan program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Pemerintah Desa serta masyarakat dalam meminimalisir resiko terjadinya bencana alam.

"Rambu-rambu bencana sangat penting untuk dipasang sebagai panduan bagi stakeholder dan masyarakat dalam menghadapi situasi Darurat Bencana ketika bencana terjadi. Hal ini dimaskudkan untuk meminimalkan risiko jatuhnya korban jiwa," Ucap Yasir Yahya melalui whatsapp pribadinya, Senin (13/09/21)

Adapun rambu-rambu kebencanaan yang dipasang yakni titik kumpul, daerah rawan banjir, jalur evakuasi, dan lokasi evakuasi yang ditentukan berdasarkan hasil survey daerah rawan bencana dan peta partisipatif bencana skala Desa. 

"Desain dan ukuran rambu-rambu kebencanaan yang dibuat mengikuti desain standar yang ditentukan oleh Badan Nasional Pengangulangan Bencana (BNPB)," tuturnya

Yasir Yahya menjelaskan, Desa Amolengu merupakan daerah yang terkena bencana banjir parah pada 2019 silam. Oleh sebab itu kata Dia, pemasangan rambu-rambu kebencanaan dianggap merupakan hal yang yang sangat urgen.

"Secara geografis,  Desa Amolengu di wilayah pesisir dinilai cukup rentan dengan bencana gelombang pasang dan tsunami. Oleh karena itu, rambu-rambu kebencanaan di Desa Amolengu sangat penting keberadaannya khususnya dalam masa darurat atau terjadi bencana," pungkasnya

Reporter : Akbar Tanjung

×
Berita Terbaru Update