Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Masa Pandemi Telur Turun, Wabup Mahmud Yusuf Gelar Rapat Koordinasi dengan Terapkan Prokes

| September 21, 2021 WIB

 


KabarDesa.Co.Id, Sidrap - Turunnya harga telur padahal harga pakan tinggi, membuat perunggasan Nasional tak terkecuali di Kabupaten Sidrap, dalam kondisi mencemaskan.


Mencari solusi atas hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidrap melakukan rapat koordinasi dipimpin Wakil Bupati, H. Mahmud Yusuf, Senin 20 September 2021.


Rapat dihadiri Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Ahmad Dollah, Kadis Kominfo, H. Bachtiar, Kabag Perekonomian H. Sudarmin, Kabid Pembibitan dan Kesehatan Hewan Disnakkan, Amiruddin, dan Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan, H. Muhammad Zainal.    


Turut hadir, perwakilan peternak dan pedagang dalam rapat di ruang kerja Wakil Bupati, Lantai II Kantor Bupati Sidrap.


Mahmud Yusuf mengatakan, keresahan peternak akibat kodisi peternakan saat ini harus dicarikan solusi dan langkah-langkah stategis.


"Karenanya, Kami memanggil OPD terkait termasuk perwakilan peternak dan pedagang dalam rapat ini, untuk merumuskan solusi permasalahan ini," ujar Mahmud Yusuf.


Salah satu solusi diutarakan dalam rapat tersebut, yaitu memfungsikan pasar induk telur di mana di dalamnya terdapat pihak pemerintah, asosiasi, pedagang, dan peternak sehingga informasi harga telur menjadi jelas.


"Nanti Dinas Perdagangan dan Dinas Kominfo duduk bersama dalam penyampaian informasi harga telur ke publik. Ini penting menghindari informasi-informasi tidak jelas yang beredar utamanya di media sosial," kata Mahmud Yusuf.


Mahmud Yusuf juga berharap, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Dinas Pertanian untuk menyampaikan data yang real agar solusi nantinya lebih akurat.


Mahmud Yusuf sendiri menilai, salah satu penyebab telur itu terkesan tidak tahan lama karena yang dikirim ke luar daerah tersebut, telur yang sudah lama.


"Ditambah proses pengiriman yang makan waktu lama. Sementara telur dari Jawa baru-baru semua," tandas Mahmud Yusuf.


Sebelumnya, Mahmud Yusuf juga berharap kepada peserta rapat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, dan juga membatu untuk selaluemberikan edukasi kepada warga sekita agar lebih waspada dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M, utamanya penggunaan masker saat bepergian, jelas Mahmud Yusuf.


Terkait kebutuhan jagung, Kadis Perdagangan Sidrap, Ahmad Dollah menyebut, langkah yang bisa ditempuh adalah menghitung kebutuhan jagung per bulan, selanjutnya dikirim ke Kementerian Perekonomian.


"Saran dari Staf Ahli Kementerian Perdagangan, dihitung dulu jumlah ternak, peternak, dan kebutuhan jagung, kemudian menyurat ke pusat. Nanti Bulog akan menyalurkan melalui koperasi yang bermitra, selanjunya disebar merata ke peternak," terang Ahmad Dollah.


Dalam kesempatan itu, Ahmad Dollah juga memaparkan, salah satu penghambat pemasaran telur saat ini adalah adanya stok telur yang melimpah dari Jawa Timur. "Menurut konsumen, telur dari Jawa Timur disukai karena lebih tahan lama dibanding telur dari Sulawesi," ungkap Ahmad Dollah. (Yusuf).

×
Berita Terbaru Update