Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Bupati Wajo Apresiasi CSR Energy Equity

| Desember 30, 2020 WIB

 



KabarDesa.Co.Id, Wajo – Bupati Wajo H.Amran Mahmud memberikan apresiasi yang tinggi atas program CSR Energy Equity Epic Sengkang Pty. Ltd (EEES). Hal itu diungkapkan Bupati Wajo saat meninjau program Penggemukan Sapi Bergulir, Selasa (29/12/2020) di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng.


Program Penggemukan yang merupakan salah satu program unggulan CSR tahun 2020, di samping sebagai salah satu upaya CSR EEES dalam pemberdayaan masyarakat miskin program ini juga diharapkan dapat mendukung program Biogas Rumah Tangga dan penggunaan pupuk organik dari ampas (slurry biogas).


Bantuan penggemukan sapi ini peruntukkan kepada 3 kelompok ternak yang masing-masing beranggotakan 6 orang, yang berada di sekitar area UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) yang sebelumnya telah dibangun oleh EEES pada tahun 2016 lalu.


Setiap kelompok diberikan 6 ekor sapi jantan seharga 8 juta rupiah dengan tinggi gumba 102cm berumur sekitar 2 tahun yang kesehatannya telah diperiksa oleh dokter hewan yang telah ditunjuk. Ternak sapi tersebut kemudian digemukkan secara intensif sesuai petunjuk penggemukan dari pendamping program sehingga mencapai pertambahan berat badan sekitar 0,5 kilogram per hari.


Adapun anggota dari kelompok ternak 50% adalah dari warga kurang mampu yang terdaftar pada data kemiskinan dari Dinas Sosial Kab. Wajo.


Bupati Wajo yang didampingi oleh Wakil Bupati Wajo, H. Amran, mengatakan bahwa pola pemberdayaan yang dilakukan EEES ini patut dicontoh oleh pelaku usaha lainnya di Kabupaten Wajo.


“Kami sangat menghargai program seperti ini, saya harap nantinya perusahaan perusahaan lain, termasuk bank-bank yang ada di Kabupaten Wajo dapat melakukan hal yang sama untuk mendukung salah satu mimpi besar pemerintahannya yaitu menjadikan Kabupaten Wajo sebagai bukan hanya sebagi lumbung padi, tapi sebagai lumbung daging,” kata Bupati Wajo.


Lebih lanjut Bupati Wajo meminta kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk turut pengawal program ini untuk bisa diduplikasi oleh oleh desa melalu dana desa dan perusahaan lainnya.


Sementara itu CSR/PR Supervisor EEES, Andi Gustina yang mewakili pimpinan EEES dalam acara tersebut menyatakan bahwa yang menarik dari program ini adalah aspek keberlanjutannya, yaitu setelah sapi digemukkan selama 6 bulan, akan dilakukan penjualan dengan harga taksiran terendah 12 juta rupiah, setiap kali melakukan penjualan kelompok akan menyisihkan uang hasil penjualan sebanyak 8 juta, sehingga dalam 6 kali penjualan (3 tahun) maka akan terkumpul 48 juta. Dana yang terkumpul inilah yang akan digunakan untuk perguliran ke kelompok berikutnya.


“Dengan pola seperti ini maka ada kesinambungan program yang akan memberdayakan segenap masyarakat,“ kata Andi Gustina.


Senada dengan itu CSR officer EEES, Baso Firman menjelaskan bahwa di samping sebagai kegiatan pemberdayaan program penggemukan ini juga diharapan mempunyai hasil sampingan yang sangat bermanfaat yaitu pupuk organik bioslurry.


“Kelebihan dari penggemukan sapi adalah sapinya digemukkan dalam kandang sehingga kotorannya mudah dikumpulkan untuk dimasukkan dalam reaktor biogas, ampas dari biogas ini nantinya akan dikumpulkan dan difermentasi di UPPO yang sudah kita siapkan, dengan demikian kita harapkan Desa Arajang dalam waktu tidak lama lagi akan mampu memprodiksi pupuk organik sendiri,” pungkasnya. (*)

×
Berita Terbaru Update