Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Masyarakat Desa Lempong Minta Perhatian Pemerintah Karena Sering Gagal Panen

| Januari 29, 2020 WIB

KabarDesa.Co.Id, Lempong Wajo - Masyarakat di Desa Lempong, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo mengeluhkan minimnya fasilitas penunjang aktivitas pertanian dan perkebunan di daerahnya. Keluhan tersebut disampaikan kepada anggota DPRD Wajo, Sulfiah.

Salah satu tokoh masyarakat bersama bersama anggota DPRD Wajo.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Lempong, Haji Hamsir mengatakan, daerahnya dianugerahi sumber daya alam yang melimpah. Wilayah persawahan dan perkebunan yang luas, serta berbagai macam komoditas menjadi penghasilan para petani.



Hanya saja kata Hamsir, kekayaan SDA yang dimiliki desanya tidak didukung fasilitas penunjang dari pemerintah. Seperti pompa air dan sistem perpipaan untuk kepentingan pengairan sawah dan kebun.



"Kami di Desa Lempong sebetulnya tidak pernah kekeringan air, sebab sumber air danau dan sungai yang ada di Kecamatan Bola begitu melimpah, cuma sistem pompanisasi dan perpipaan seharusnya disiapkan pemerintah agar air tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengaliri sawah," ungkapnya, Rabu (29/1/2020).


Olehnya itu, Hamsir berharap, pemerintah setempat mendengar keluhan petani di Desa Lempong. Apalagi kata Hamsir, setiap tahun petani merugi akibat gagal panen karena buruknya sistem pengairan.



"Pemerintah Wajo, hadir untuk melayani masyarakat, Desa Lempong merupakan bagian dari Kabupaten Wajo, tolong kami yang berada di sini diperhatikan juga," harapnya



Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Wajo dari Dapil V, Sulfiah mengakui, sejak lama masyarakat di Desa Lempong sudah mengeluhkan sistem pengairan.



Sebagai dewan yang terpilih dari dapil yang meliputi Desa Lempong, Sulfiah mengaku akan memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut. Ia berjanji, jika tak ada aral melintang pada tahun 2020-2021, sawah masyarakat Desa Lempong sudah bisa terairi.



"Insyaallah amanat masyarakat Kecamatan Bola, khususnya yang ada di Desa Lempong kami akan kawal, dan jika tidak ada halangan, sawah masyarakat ditahun 2020 atau 2021 sudah bisa terairi," pungkas Sulfiah. (*)
×
Berita Terbaru Update