KabarDesa.Co.Id, Balielo Wajo - Kepala Desa Balielo, Nur Asia yang mendapatkan penolakan dari masyarakat tetap dilantik Bupati Wajo, Amran Mahmud di Ruang Pola, Kantor Bupati Wajo, Selasa (31/12/2019).
 |
| Prosesi pelantikan Kades terpilih. |
Dirinya bersama 12 kepala desa terpilih diambil sumpahnya dan dilantik untuk periode 2019-2025 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Nur Asia diduga melakukan pemalsuan dokumen pengganti ijazah SD.
Bahkan, kasus tersebut sudah masuk dalam proses penyelidikan Polres Wajo.
Meski mendapatkan penolakan keras dari masyarakat, Bupati Wajo tetap melantik Nur Asia dengan dalih tak ada alasan yang jelas untuk menunda pelantikan Nur Asia.
Amran Mahmud, dalam sambutannya pada pelantikan 13 kepala desa menyebutkan bahwa kepala desa terpilih diharapkan dapat memberikan pelayanan yang prima dan keterbukaan informasi di masyarakat agar menumbuhkan iklim demokrasi.
"Kepala desa yang baru dilantik hendaknya dapat melaksanakan beberapa hal diantaranya meningkatkan tatakelola pemerintahan, meningkatkan kualitas masyarakat, meningkatkan konektifitas infrastruktur, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Amran Mahmud menekankan kepada kepala desa baru agar hendaknya melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya, kades dan BPD adalah mitra untuk itu jalin komunikasi yang harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Kita tekankan pemberdayaan elemen di desa, pengelolaan administrasi yang akuntabel dan transparan, serta mampu menggali dan mengelola SDM dan SDA untuk bersaing ditingkat kabupaten, provinsi maupun nasional," katanya.
Diketahui, selain Kades Balielo, Nur Asia, ada 12 kades yang dilantik. Yakni Kades Pattiroloka, Wahyudin; Desa Pasaka, Balli Rawang; Desa Alausalo, Makka; Desa Tosora, Asri Prasak Mas'ud; Desa Lamarua, Muhammad Ishak; Desa Pasir Putih, Sukirman; Desa Ujung Tanah, Andi Udin Wafid; Desa Manurung, Andi Ariana Ashari; Desa Tadangpalie, Ambo Lolo; Desa Tobatang, Tajang; Desa Pallawaruka, Muhammad; Desa Lempa, Abdul Azis Sanusi.
.JPG)
