Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Bupati Sidrap Dianggap Retak Persatuan Warga Desa

| September 08, 2019 WIB
KabarDesa.Co.Id, SidrapBupati Sidrap Dollah Mando dinilai sedang menyimpan bara dalam sekam di desa Persiapan Talawe Kecamatan Watang Sidenreng Sidrap, dan sedang menunggu jatuhnya korban.


Hal ini dikatakan Agusparman Pangerang, tokoh LSM di Sidrap yang selama ini dimintai bantuan oleh Bupati Sidrap Dollah Mando untuk berkomunikasi dengan Mas’ud dan Sari Juwita Mustafa Kepala Desa Persiapan Talawe dan pengacaranya.  Penilaian Agusparman itu, disampaikan usai pertemuan Muspida Kabupaten Sidrap dengan sekitar 11 anggota masyarakat Desa Talawe di Kantor Desa Talawe, pasca penyerangan Kantor Desa Talawe oleh warga bersenjata tajam.

Agusparman juga menyatakan kekecewaannya pada sikap Bupati Sidrap Dollah Mando dan sebaliknya memuji sikap Mas’ud Kepala Desa Persiapan Desa Telawe.
“Sebagai pendukung dan pemilih Pak Dollah Mando, saya kecewa,” kata Agusparman Jumat, 6 September 2019.

Agusparman kemudian menceritakan, Bupati Sidrap Dollah Mando yang sejak 2 bulan lalu, meminta dirinya dibantu untuk berkomunikasi dengan Mas’ud Kepala Desa Talawe. Bupati juga mengaku pada Agusparman siap menerima Mas’ud  di rumah jabatan atau di Kantor Bupati.

Tetapi kemudian, tutur Agusparman,  pertemuan itu tidak pernah terjadi termasuk ketika Bupati Dollah minta dipertemukan dengan Sari Juwita Mustafa pengacara Mas’ud. Bupati selalu saja menunda pertemuan, meski Mas’ud dan Sari sudah siap di tempat pertemuan.

Baru pada hari Rabu kemarin beberapa jam setelah penyerangan Kantor Desa dan Kepala Desa Talawe, lanjut Agusparman, Bupati Dollah Mando baru menyatakan siap menerima Kepala Desa Talawe dan pengacaranya pada hari Kamis di ruang kerjanya di Kantor Bupati.

Setelah sebelumnya Agusparman melaporkan kepada Bupati Dollah Mando, kalau proses upaya damai yang dilakukan Wakapolres  Sidrap berlangsung Alot di Kapolres Sidrap, karena Kepala Desa Talawe bersikukuh tidak  mau berdamai dengan kelompok penyerang Kantor Desa Talawe itu, karena penyerangan itu memakan satu korban. Korbannya satu warga Desa luka sobek di lengangnya karena lempara batu bata oleh satu anggota kelompok penyerang bernama Adam.

“Mendengar kesediaan Bupati itu, saya dan Wakapolres  yang ingin perdamaian, lantas membujuk Kepala Desa Talawe, dengan harapan. Bahwa Pak Bupati pasti mendengar aspirasi Mas’ud jika ketemu nantinya. Dan dengan jiwa besar Mas’ud melunak setuju untuk berdamai,” tutur Agusparman Pangerang menceritakan.
Tetapi sebelumnya, tambah Agusparman, Mas’ud meminta maaf pada korban sabetan parang yang lukanya dijahit 11 jahitan.

“Mas’ud, minta pada warganya yang jadi korban itu,” sambungnya.

Pada hari Kamis kemarin, ternyata Bupati hanya mau menerima Pengacara Mas’ud. Bupati tidak mau menerima Mas’ud. Alasan Bupati, pengacaranya mewakilinya. Setelah berdebat, baru kemudian dia bisa menerima Mattau yang mewakili Mas’ud. 

Sehingga Bupati, hanya menerima Agusparman, Mattau dan Sari Juwita Mustafa.
Pertemuan keempatnya berlangsung amat singkat, karena Bupati mengaku ada acara. Dan dalam pertemuan itu, Bupati akan mengirim Sekda dan Muspida ke Desa Talawe untuk melantik mengukuhkan Arifin Lattu.

Mendengar hasil pertemuan dan bahwa Sekda Sudirman Bungin yang akan meminpin Muspida Sidrap ke Talawe, lanjut Agusparman, Mas’ud langsung terdiam dan menjawab sudahlah.

“Saya dan Masyarakat Talawe, tidak mungkin mempermalukan Pak Sudirman Bungin yang selama hampir 10 tahun rajin ke Desa Talawe dan selalu membantu desa dan warga Talawe,” kata Mas’ud seperti yang dikutip Agusparman.

Karena itu, menurut Agusparman, Pemkab Sidrap atau Bupati Sidrap bisa mengatakan kasus ini selesai. Tetapi fakta, kata Agusparman mengingatkan, itu selesai di atas kertas, tetapi dibawa kertas tidak selesai. Karena masyarakat Talawe merasa telah tercederai harga dirinya oleh aksi penyerangan itu.

Dan tadi siang, masyarakat Desa Talawe kembali menyaksikan kehadiran kelompok penyerang  yang terlihat berbaur bersama kelompok preman berada di sekitar Kantor Desa Talawe, mengepung kantor desa.

“Saya mengatakan mereka itu preman, karena mereka bukan penduduk Desa Talawe dan keberadaannya di sekitar Kantor Desa itu tidak jelas untuk apa, dan kepentingannya apa hadir di situ,” kata Agus seraya mengaku mengenal beberapa di antaranya, adalah bekas  relawan Dollah Mando di Pilkada lalu.

Agusparman Pangerang, kemudian menyarankan Bupati Sidrap Dollah Mando segera hadir di Desa Talawe, untuk mengobati rasa terderainya harga diri mereka karena penyerangan kantor desa mereka dari desa lain. Dan Bupati meminta Arifin Sallatu bersama kerabatnya meminta untuk segera meminta maaf kepada seluruh warga Desa Talawe. (*)
×
Berita Terbaru Update