Notification

×

Iklan

.

Iklan

.

Advetorial

Jalan Dibangun, Warga Pedalaman Maros Sulsel 'Merdeka' dari Keterasingan

| Maret 21, 2019 WIB

KabarDesa.Co.Id, Maros - Warga dusun pedalaman di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini bisa tersenyum cerah setelah mendapatkan akses jalan yang dibangun prajurit TNI-Polri. Akses itu kini membuat warga itu lebih mudah menuju kota kecamatan dan puskesmas.


Lokasi terpencil itu bernama Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu. Lokasi itu sebelumnya viral karena akses jembatan mangkrak hingga akhirnya dibangun Kementerian PUPR.



"Alhamdulillah Pak. Sejak adanya berita soal jembatan itu, kampung kami ini perlahan mulai diperhatikan. Jembatan sudah diselesaikan, terus jalan juga sudah mulai dibuka. Kami sangat berterima kasih atas perhatiannya," kata seorang warga bernama Daeng Amir, Rabu (20/03/2019)


Amir mengatakan dusun itu ditinggali 30 kepala keluarga yang tinggal di pegunungan yang dikelilingi sungai. Bila hendak keluar dari dusun, maka mereka terpaksa menyeberangi derasnya sungai.

"Dulu, Pak, kami seperti orang dibuang. Kalau mau keluar, kami harus berenang di sungai. Kadang bawa gabah atau hasil kebun untuk dijual. Yang kasihan itu anak-anak kami yang sekolah. Mau tidak mau, mereka juga harus berenang lewat sungai sebelum ada jembatan itu," ucap Amir.

Saat ini menurut Amir, 150 prajurit TNI-Polri bersama warga tengah merintis jalan sepanjang 3,5 kilometer dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1422 Maros. Siang-malam mereka berupaya merampungkan jalan yang targetnya sisa sepekan lagi.


"Jalan ini dulunya hanya setapak saja. Kalau air sungai tinggi, kami lewat sini kalau ada yang sakit atau mau melahirkan, kita bawa dengan tandu berjalan kaki sampai ke puskesmas. Mau tidak mau, karena waktu itu juga belum ada jembatan di sungai. Dengan jalan ini bisa mempersingkat jarak sampai 20 kilometer," ucapnya.

Perintisan jalan TMMD itu kini sudah mencapai 85 persen dari total pengerjaannya. Kodim 1422 Maron yakin jalan itu akan selesai tepat waktu.

"Tantangan terberat di cuaca dan medannya yang sangat berat, sehingga kita bekerja harus ekstra. Material seperti pasir dan semen hanya bisa dibawa menggunakan motor saja, karena mobil biasa tidak mampu tembus. Belum lagi gorong-gorong, kita pakai alat berat untuk mengangkatnya. Sekarang ini kita terpaksa atur tim bekerja siang dan malam, karena waktunya semakin mepet," kata Komandan Kodim 1422 Maros Letkol Inf Farid Yudho.

×
Berita Terbaru Update